Sekilas
Sejarah Sanggar Seni Piccara
Sanggar
Seni Piccara adalah sebuah komunitas yang mewadahi pemuda- pemudi Khususnya di Kecamatan Mapilli
yang merasa mencintai dan peduli terhadap seni dan budaya. Selain itu sanggar
seni ini dibentuk sebagai media untuk berekspresi dan berkreasi dengan bebas dengan menjunjung tinggi nilai –
nilai humanitas, kebebasan, independensi dan nilai ke Islaman.
Awal
dibentuknya sanggar seni ini berangkat dari perbincangan kecil oleh beberapa
tokoh pemuda di Kecamatan Mapilli dan sepakat untuk menindak lanjuti hal
tersebut dengan mengadakan pertemuan lanjutan di salah satu rumah kerabat
dengan menghadirkan beberapa teman., tentunya dalam bidang seni & budaya.
Salah satu agendanya ialah membicarakan tentang nama sanggar yang akan
dibentuk. Kemudian muncul beberapa usulan nama dan pada akhirnya disepakatilah
sebuah nama yakni “Piccara”.
Piccara
merupakan alat transportasi air/perahu tradisional Mandar terbuat dari bambu
yang dibentuk menjadi semacam rakit dan dikemudikan oleh satu/beberapa orang dan
digunakan oleh masyarakat pada zaman dahulu untuk (Pappalambangang) artinya
penyeberangan sungai dikarenakan belum
adanya sarana jembatan. Alat tersebut mengangkut
bahan material maupun non material dan merupakan satu-satunya alat
penyeberangan lintas Sulawesi pada saat itu. Di daerah Kabupaten Polewali
Mandar terdapat beberapa sungai yang melakukan aktivitas penyeberangan seperti
itu yang salah satunya berada pada daerah Kec. Mapilli (dahulu masih dalam
wilayah Kec. Wonomulyo) yakni di sungai Maloso Mapilli. Atas dasar itulah
disepakati nama Sanggar Seni yakni Piccara karena alat tersebut juga terdapat
di Kec. Mapilli.
Piccara bukanlah
suatu kata tanpa makna, akan tetapi suatu filosofi yakni Mandandammata diatongangang, ripa’banneanna rupa tau. “Melihat pada kebenaran yang lahir dari
insan manusia yang terpuji.” Makna lain
yang tersirat dari kata tersebut ialah diharapkan kedepan Sanggar seni
Piccara menjadi sebuah wadah pemersatu bagi para pemuda-pemudi yang gelisah
akan tergesernya nilai kesenian & kebudayaan pada masa kekinian. Begitu
banyak Pemuda pemudi di Sulawesi Barat
pada umumnya, khususnya Kecamatan Mapilli yang mempunyai Bakat, dan potensi dibidang
seni & budaya namun belum tersalurkan dengan baik karena belum adanya media
yang layak. Hal ini yang mengilhami untuk membentuk “Sanggar Seni Piccara”
dimana merupakan wadah untuk mengembangkan minat bakat yang terpendam
dikalangan pemuda pemudi. Ungkapan ini InsyaAllah bukan merupakan kalimat
retorik semata, melainkan diharapkan menjadi dasar dari kebangkitan semangat
kepemudaan khususnya di Kecamatan Mapilli.
0 komentar:
Posting Komentar