Photobucket

Photobucket

Sanggar Seni Piccara

Photobucket

Semangat Piccara

Lautan Kata Sejuta Makna Dalam Rangkain Imajinasi Karya Sekedar Coretan Untuk Meluapkan Isi Hatiku

Photobucket

PICCARA

Salama` Topole

Photobucket

PICCARA

MANDARKU MALAQBI

Photobucket

PICCARA

MIKKE`DE DIATONGANANG DIPA`BANNEANNA MESA RUPA TAU

Jumat, 21 Juni 2013

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama – sama. Keputusan terdiri dari :

• Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.

Keputusan Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.

Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:

Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:

• Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.

• Kegiatan Desain Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.

• Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
• Proses pencarian/penemuan tujuan
• Formulasi tujuan
• Pemilihan Alternatif
• Mengevaluasi hasil-hasil


Pendekatan konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
• Identifikasi dan Diagnosa masalah
• Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
• Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
• Pemilihan Alternatif terbaik
• Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil


Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh para pemimpin, yaitu :

1. Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

2. Pendapat Ahli (expert opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.

3. Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

4. Kesepakatan (consensus)
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:

• Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
• Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
• Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan  keputusan tersebut.


Dari metode di atas tersebut sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan, yaitu :
• Kekuatan Mental

Kekuatan mental itu sama seperti prinsip, jadi dalam organisasi harus punya prinsip.
• Sanksi

Sanksi sangat perlu dalam organisasi, agar tidak melakukan kesalahan yang sama baik itu pemimpin maupun anggotanya.
• Keahlian

Pemimpin harus punya kekuatan mental dalam organisasi, jika tidak sama saja seperti pemimpin yang tidak mempuanyi gelar.

• Kharisma
Semua pemimpin harus punya kharisma agar terus menjadi panutan bagi semua orang. Maka dari itu kharisma merupakan citra baik yang di miliki seseorang agar menjadi panutan semua orang.

Model-model Pengambilan keputusan
a. Model Perilaku Pengambilan keputusan
• Model Ekonomi


yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum

• Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan

• Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan

• Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan

• Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif

• Model Sosial

Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

b. Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:

• Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.

• Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi
Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiraldimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan

a. Teknik Kreatif
• Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
• Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok

b. Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
• Teknik Modern
- Teknik Delphi
- Teknik Kelompok Nominal

Kamis, 20 Juni 2013

HUBUNGI KAMI

CP: ISTIQFAR 085334924088, HADI SURYA ANNAWAWI 085399239898, FADLY USMAN 085255523992




LAMPIRAN PUISI DRAMA MUSIKAL



Doa Penyair Kampung

Surau ini masih seperti dulu
dindingnya kusam
di sini aku pernah meminangmu pada Tuhan
maharnya hanya selembar sajadah kusam

tapi langit terus meneteskan hujan dan menyimpannya di danau
di sisi surau.

Aku hanya bisa melahirkan anak-anak kita dari kata-kata
mengasuhnya menjadi puisi
karena impianku menjadi penyair tak pernah pupus

meski tak bisa membedakan
do'a dan puisi

karena doaku untuk langit
karena puisiku untuk langit

karena langit selalu ada
untuk kita.

Darwin Badaruddin
Polewali, 2010



Kun Fayakuun

jadilah mata air dari kun
karena fayakuun maka jadilah air mata
jadilah hulu dari kun
karena fayakuun maka jadilah muara
jadilah asal dari kun
karena fayakuun maka jadilah akhir
jadilah fira’aun dari kun
karena fayakuun maka jadilah musa
jadilah maryam dari kun
karena fayakuun maka jadilah isa
jadilah hati dari kun
karena fayakuun maka jadilah cinta
jadilah tanah dari kun
karena fayakuun maka jadilah tubuh
jadilah angin dari kun
karena fayakuun maka jadilah ruh
jadilah api dari kun
karena fayakuun maka jadilah nafsu
jadilah air dari kun
karena fayakuun maka jadilah darah
jadilah sepi dari kun
karena fayakuun maka jadilah waktu
jadilah nur dari kun
karena fayakun maka jadilah muhammad
jadilah muhammad dari kun
maka fayakuun maka jadilah semua

Darwin Badaruddin
Polewali,  24 Nopember 2010



MI’RAJ


Malam itu tak ada kata yang bisa terangkai dan cahaya
Gemintang merangkulnya dalam senyap,
Lelaki itu menjadi tamu agung para nabi di gerbang langit
Merajut rindu,
Dan ia pun bergegas menampakkan waktu,
Tak terhitung

Malam itu tak ada yang sanggup menebar wangi langit,
Merebak mengiring cahaya di atas cahaya,
Wahai.....lelaki itu bersimpuh,
Mengeja takbir dalam sujud, ruku’ tuma’nina,
Dalam cinta tiada tara.

Dan ketika jubah fajar tersingkap,
Lelaki itu kembali ke biliknya yang sepi,
Mengulang takbir,
Sujud,
Ruku’
Tuma’nina,
Dan menitipnya pada saman.

Darwin Badaruddin
Polewali, 20 juli 2009



Kirimi Aku Empat Tuhan

Kirimi aku
Empat Tuhan
Karena dengan tiga Tuhan
Tak cukup memendamkan
Luka bakar dalam kalbuku

Kirimi aku
Tiga Tuhan
Karena dengan dua Tuhan
Tak cukup memendamkan
Peperangan dalam diriku
Kirimi aku
Dua tuhan
Karena dengan satu Tuhan
Tak cukup memendamkan
Kobaran api cintaku

Beri aku
Satu Tuhan
Karena dengan Nol Tuhan
                        Aku tak tahan
                        Kehabisan teman
                        Aku tak tahan
                        Di remuk sepi
                        Aku tak tahan
                        Kehabisan Tuhan

Husni Djamaluddin
Mandar, 12 september 1983
 

 
 
Do’a Malam Hari

(menjelang tidur)

Bila kau masih berkenan
Ya Tuhan
Mempertenukan aku dengan matahari
Biarkan
Aku bangun dan melangkah
Dengan kepala di atas leherku

Bila aku harus bangun
Dan mesti memunggungi matahari
Dan kepala bersembunyi
Di bawah kelapak kaki
biarlah
ya Allah
ini tidur
tidurku yang terakhir

Husni Djamaluddin
Makassar,malam 17 Agustus 1985



Terimakasih ya Allah

Terimakasih ya Allah
Ketika lautku pasang
Terimakasih ya Allah
Ketika lautku surut
Terimakasih ya Allah
Ketika anginku badai
Terimaksih ya Allah
Ketika anginku sepoi
Terimakasih ya Allah
Ketika apiku berkobar
Trimakasih ya Allah
Ketika apiku redup
Terimaksih ya Allah
Ketika tanahku basah
Terimakasih ya Allah
Ketika tanahku kering
Terimakasih ya Allah
Ketika deras airku mengalir
Terimaksih ya Allah
Ketika airku hanya menetes
Terima kasih ya Allah
Terima kasih
Ya Allah
Allah
Hu
Allah
Ku
Allah
Hu
Allah
Ku


Husni Djamaluddin
Jakarta,4 februari 1986




99 Untuk Tuhanku-11

Tuhanku
Berulang kali ku memanggil-Mu
Tapi tak habis
Beribu bayangan bisu
Tambah bertimbun,tambah berduyun
Karena setiap kali selalu mucul engkau
Dan engkau yang baru
Karena setiap kali selesai memanggil
Baru kutahu
Bahwa yang kupanggil bukanlah
Engkau.
Tuhanku,
Berulang kali ku memanggil-Mu
Berulang kali pula engkau datang
Memenuhi rinduku
Tapi tak juga tiba
Bunga kasihku
Karena begitu engkau muncul
Sebagai engkau yang ku panggil
Tiba-tiba
Engkau
Bukan lagi engkau
Yang kupanggil.


Emha Ainun Nadjib



 Ketika Sujud Tahajjud

Kuketuk pintu kuketuk malam
yang menjawab adalah diam

maka diam-diam
aku masuk ke dalam malam
            masuk ke pusat malam
            masuk ke pusat diam
                        ke pusat seluruh
                                    gerak­­-gerik alam
                        ke pusat seru
                                    sekalian alam
                                    subhanallah
                                    la ilaha illallah
                                                allah
                                                allah
                                                allah


Husni Djamaluddin
Makassar,5 Januari 1994
Pukul 03.00





Ya Allah

Tailimu, ulurkanlah

Sungai-sungai mengalir ke hulu
Kota-kota lenyap desa-desa tenggelam
Gunung-gunung terendam
Seluruh laut meluap dari gerutu nuh

He ... akankah kita berada di atas perahu
Atau harus bernang dengan lengan yang lelah
Sepanjang sejarah
Sepanjang bah?

Ya Allah
Talimu, ulurkanlah


Husni Djamluddin
Makssar,3 Januari 1994
Pukul 02.55



 




 

 


MAU ANU SAICCO` MUA` DITARIMAI MACOWAI MAPIA TOI BARAKKA`NA LULLUARE`